Motivation and Inspirational Stories for reflection of hearts and minds. As a Life Storyteller, Sis Zabrina, author of motivational book series Life is an Open Secret writes motivational stories based on life daily happenings that are grounded in spirituality
Pemilu sebagai pesta demokrasi terbesar di ngara Indonesia dianggap sebagai suatu wadah di mulainya aspirasi baru tentang harapan kemajuan bangsa. Pemilu kali ini sangatlah berbeda dengan pemilu tahun lalu, hal tersebut tampak dari jumlah PARPOL sebagai pserta pemilu yang jumlahnya sampai pada angka 34 PARPOL nasional dan 4 PARPOL lokal berbeda dengan jumlah tahun lalu yang hanya berjumlah 24 PARPOL nasional peserta pemilu. Dengan semakin banyaknya jumlah peserta pemilu tersebut di harapaka dapat memicu kearah persaingan yang lebih baik di dalam menjaga kualitas sebuah PARPOLtentunya dengan menjadi PARPOL yang mampu menyampaikan amanat rakyat. Koalisi-koalisi dan lobi-lobi politik yang terjadi di harapakan bukan sekedar senjata untuk menguasai jumlah kursi parlemen yang akan mempermudah proses terjadinya KKN yang memang menjadi kunci utama kebobrokan bangsa kita saat ini, melainkan sebuah wahana pemersatu visi misi yang kedepanya mampu menciptakan kerja sama politik yang baik, tidak mengutamakan kepentingan pribadi maupun golongan dan lebih mengutamakn kepentingan hidup bersama bangsa Indonesia.
Semakin banyaknya peserta pemilu pada tahun 2009 ini sudah dapat di pastikan akan tercipta program-program partai yang beraneka ragam yang tentunya bertujuan untuk kemajuan bangsa, namun kembali kita di hadapkan pada pertanyaan “apakah program-program tersebut dapat terlaksana secara baik tanpa tersentuh oleh KKN ” meninjau hal tersebut maka di perlukan kejelian kita bersama dalam memilih calon-calon kita yang akan duduk di kursi parlemen dengan tidak hanya mengedepankan emosional pribadi semata terhadap sosok kepahlawanan masa lalu ataugolongan tertentu yang di hubung-hubungkan dengan keberadaan sebuah PARPOL. Untuk itu marilah kita bersama-sama melihat, menilai, dan memilih, siapa calon kita berdasarkan sumber daya manusianya yang kita anggap mampu dan siap membawa bangsa kita kepada kemajuan yang lebih baik dan tidak sebaliknya hanya semakin menambah beban dan kemunduran bangsa kita pada masa sekarang ini. Untuk marilah kita jadikan PEMILU 2009 sebagai momentum kebangkitan bangsa dengan kita bertindak secara professional, tentunya sebagai pemilih yang mampu memilih secara benar dan tidak mengedepankan emosianal pribadi semata terhadap sosok kepahlawanan masa lalu ataugolongan tertentu yang di hubung-hubungkan dengan keberadaan sebuah PARPOL.
Momentum kebangkitan bangsa belom bisa kita katakan tercapai jika hanya merubah sistem pemilu...tanpa ada perubahan sistem tatatan hidup bangsa kita yang mampu keluar dari budaya KKN yang selama ini telah menggembosi bangsa indonesia secara signifikan dari segala aspek tonggak yang seharusnya mampu menjadi pondasi kemajuan bangsa...karena tanpa kita pungkiri budaya KKn telah melahirkan budaya baru dalam bangsa kita yaitu budaya "GOLEK PULIHAN" yang di sebabkan adanya permainan uang yang tidak dalam jumlah kecil jika kita hendak menjadi anggota dewan contohnya setiap calon harus merogoh koceknya besar-besar dalam prosesi kampanye untuk melicinkan jalanya, baik dalam money politik ataupun biyaya penyedian atribut kampanye itu sendiri. jika budaya seperti itu masih berlangsung apakah dapat kita menyebut bahwa PEMILU merupakan momentum kebangkitan bangsa....
Momentum kebangkitan bangsa belom bisa kita katakan tercapai jika hanya merubah sistem pemilu...tanpa ada perubahan sistem tatatan hidup bangsa kita yang mampu keluar dari budaya KKN yang selama ini telah menggembosi bangsa indonesia secara signifikan dari segala aspek tonggak yang seharusnya mampu menjadi pondasi kemajuan bangsa...karena tanpa kita pungkiri budaya KKn telah melahirkan budaya baru dalam bangsa kita yaitu budaya "GOLEK PULIHAN" yang di sebabkan adanya permainan uang yang tidak dalam jumlah kecil jika kita hendak menjadi anggota dewan contohnya setiap calon harus merogoh koceknya besar-besar dalam prosesi kampanye untuk melicinkan jalanya, baik dalam money politik ataupun biyaya penyedian atribut kampanye itu sendiri. jika budaya seperti itu masih berlangsung apakah dapat kita menyebut bahwa PEMILU merupakan momentum kebangkitan bangsa....
ReplyDelete